Materi PAI Kelas 8 Bab 9 Hormat dan Patuh kepada Orang Tua dan Guru
Hormat dan Patuh kepada Orang Tua dan Guru
Assalammualaikum Wr. Wb.. Semangat Pagi Siswa-siswi Sekalian.... mudah-mudahan kita semua masih dalam keadaan sehat walafiat dan menghadiri serta mengikuti pembelajaran daring hari ini dengan baik. Tak lupa untuk selalu diingatkan kepada siswa-siswi sekalian agar kiranya selalu melaksanakan sholat Dhuha diawal waktu, agar tidak mengganggu jam pembelajaran semua.
Saatnya kita masuki pembelajaran PAI Kelas 8 hari ini Senin, 21 Februari 2022, Materi dibawah berikut adalah lanjutan dari pembahasan materi pertemuan minggu lalu dan pada pertemuan hari ini kita akan membahas tentang Hormat dan Patuh kepada Orang Tua dan Guru.
Silahkan dibaca dan dipahami materinya serta ikuti instruksi diakhir materi pembahasan,.
A. Kompetensi Inti (KI)
- KI.1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
- KI-2 Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
- KI-3 Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
- KI-4 Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
B. Kompetensi Dasar (KD)
- 1.6 Menyakini bahwa hormat dan patuh kepada orang tua dan guru, dan berempati terhadap sesama adalah perintah agama.
- 2.6 Menghayati perilaku hormat dan patuh kepada orang tua dan guru, dan berempati terhadap sesama dalam kehidupan sehari-hari.
- 3.6 Memahami makna hormat dan patuh kepada kedua orang tua dan guru, dan empati terhadap sesama.
- 4.6 Menyajikan makna hormat dan patuh kepada orang tua dan guru, dan empati terhadap sesama.
C. Tujuan Pembelajaran
- Menunjukkan contoh perilaku empati terhadap sesama sebagai implementasi dari Q.S. an-Nis±'/4:8.
- Menampilkan perilaku empati terhadap sesama sebagai implementasi dari Q.S. an-Nis±'/4:8.
- Menyebutkan arti tentang perilaku empati terhadap sesama sebagai implementasi dari Q.S. an-Nis±'/4:8.
- Menjelaskan makna perilaku empati terhadap sesama sebagai implementasi dari Q.S. an-Nis±'/4:8.
- Menunjukkan contoh perilaku hormat dan patuh kepada orang tua dan guru sebagai implementasi dari Q.S. al-Baqarah/2:83 dan hadis yang terkait.
- Menampilkan perilaku hormat dan patuh kepada orang tua dan guru sebagai implementasi dari Q.S. al-Baqarah/2:83 dan hadis yang terkait.
- Menyebutkan arti tentang perilaku hormat dan patuh kepada orang tua dan guru sesuai dengan Q.S. al-Baqarah/2:83 dan hadis yang terkait.
- Menjelaskan perilaku hormat dan patuh kepada orang tua dan guru sesuai dengan Q.S. al-Baqarah/2:83 dan hadis yang terkait.
1. Hormat dan Patuh Kepada Orang Tua
Islam mengatur hubungan antara orang tua terhadap anak, termasuk tata cara pergaulannya. Antara orang tua dan anak masing-masing memiliki hak dan kewajiban yang diatur dalam Islam. Dalam ajaran Islam, kedua orang tua memiliki kedudukan yang tinggi. Setiap anak diwajibkan untuk berbuat baik kepada kedua orang tua (birrul walidain). Birrul walidain juga diartikan sebagai berbakti kepada kedua orang tua.
Kewajiban menghormati dan mematuhi kedua orang tua termaktub di dalam Al-Qur’an . Ada banyak ayat yang berbicara tentang hal ini, diantaranya surat An-Nisa/4 ayat 36:
وَاعْبُدُوا اللّٰهَ وَلَا تُشْرِكُوْا بِهٖ شَيْـًٔا وَّبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسَانًا وَّبِذِى الْقُرْبٰى وَالْيَتٰمٰى وَالْمَسٰكِيْنِ وَالْجَارِ ذِى الْقُرْبٰى وَالْجَارِ الْجُنُبِ وَالصَّاحِبِ بِالْجَنْۢبِ وَابْنِ السَّبِيْلِۙ وَمَا مَلَكَتْ اَيْمَانُكُمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ مَنْ كَانَ مُخْتَالًا فَخُوْرًاۙ – ٣٦
Artinya : “Dan sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun. Dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua, karib kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga dekat dan tetangga jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahaya yang kamu miliki. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang sombong dan membanggakan diri.” (QS. An-Nisa’/4 : 36)
Berbakti kepada orang tua merupakan kewajiban ibadah dari Allah Swt bagi hamba-Nya. Jadi, berbakti kepada orang tua bukan merupakan balasan anak kepada keduanya karena telah melahirkan, merawat dan mendidik. Dalam sebuah hadits riwayat Muslim, Rasulullah Saw bersabda yang artinya :
“Dia celaka! Dia celaka! Dia celaka!” lalu beliau ditanya; “Siapakah yang celaka, ya Rasulullah?” Jawab Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam: “Barang Siapa yang mendapati kedua orang tuanya (dalam usia lanjut), atau salah satu dari keduanya, tetapi dia tidak berusaha masuk surga (dengan berusaha berbakti kepadanya dengan sebaik-baiknya).” Sumber : Kitab Hadis Shahih Muslim)
Perilaku durhaka kepada orang tua (uququl walidain) merupakan dosa besar. Seorang anak yang durhaka kepada orang tua akan sengsara hidupnya, baik di dunia ini maupun di akhirat kelak.
Wahai anak shaleh, tahukah kalian bagaimana cara menghormati dan mematuhi kedua orang tua ? Jika orang tua masih hidup maka dapat dilakukan dengan cara :
- Mendengarkan semua perkataannya dengan penuh rasa hormat dan rendah hati.
- Membantu pekerjaan rumah atau pekerjaan lain yang dapat meringankan beban orang tua.
- Senantiasa meminta doa restu.
“Tiga macam doa yang akan di kabulkan dan tidak ada keraguan pada ketiganya, yaitu; doa orang yang di dzalimi, doanya orang musafir dan doa orang tua kepada anaknya.” Sumber : Hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah
Jika orang tua sudah meninggal, maka cara menghormati dan mematuhinya adalah sebagai berikut:
- Menyambung tali silaturahim dengan kerabat dan sahabat orang tua.
- Melanjutkan cita-cita orang tua
- Mendoakan ayah dan ibu dengan memintakan ampun kepada Allah Swt
2. Hormat dan Patuh Kepada Guru
Guru berjasa besar dalam mendidik dan mengajar kita sejak usia dini. Berkat jasa guru kita bisa membaca, menghitung, menyanyi, dan menguasai berbagai ilmu pengetahuan. Mereka tak kenal lelah dalam mengajar dan mendidik muridmuridnya. Tanpa bimbingan dan didikannya kita tidak akan bisa membedakan antara yang benar dan salah, mana yang halal dan haram. Jasa guru tidak bisa dinilai dengan materi.
Islam menempatkan guru pada posisi mulia. Mereka adalah orang tua kita setelah orang tua kandung. Menghormati dan mematuhi guru dapat dilakukan dengan cara :
- Menyapa dan mengucapkan salam saat bertemu
- Mendengarkan dan menyimak dengan baik semua perkataannya
- Mengikuti pelajarannya dengan penuh semangat
- Memandang guru dengan pandangan penuh rasa hormat (ta’dzim)
- Hendaklah duduk dihadapan guru dengan sopan dan tenang
Imam Sufyan Ats-Tsauri rahimahullah berkata : “Bila kamu melihat ada anak muda yang bercakap-cakap padahal sang guru sedang menyampaikan ilmu, maka berputus-asalah dari kebaikannya, karena dia sedikit rasa malunya”
Guru juga berjasa dalam menanamkan akidah Islam yang lurus. Dengan akidah yang lurus, seseorang akan hidup bahagia dunia hingga akhirat. Dalam ajaran Islam, guru atau ulama harus dihormati dan dimuliakan. Menghormati, mematuhi dan memuliakan guru merupakan syarat agar ilmu yang diperoleh bisa bermanfaat bagi orang lain. Seseorang yang memiliki ilmu yang bermanfaat akan mendapatkan pahala sampai hari kiamat.
Tugas :
- Silahkan ananda catat dibuku masing-masing materi yang telah disajikan !
- Kirim bukti catatan ke wa guru PAI
- berikan komentar nama dan kelas sebagai tanda absensi
Putrie febriany
BalasHapuskls 8
hadir
M. Andhika
BalasHapusKelas 8
Hadirr