Assalammualaikum Wr. Wb.. Semangat Pagi Siswa-siswi Sekalian.... mudah-mudahan kita semua masih dalam keadaan sehat walafiat dan menghadiri serta mengikuti pembelajaran daring hari ini dengan baik. Tak lupa untuk selalu diingatkan kepada siswa-siswi sekalian agar kiranya selalu melaksanakan sholat Dhuha diawal waktu, agar tidak mengganggu jam pembelajaran semua.
Saatnya kita masuki pembelajaran PAI Kelas 9 hari ini Selasa 22 Februari 2022, Materi Dibawah Berikut adalah lanjutan dari Pembahasan materi pertemuan minggu lalu membahas tentang Mengasah Pribadi yang Unggul dengan Tata Krama, Santun dan Malu.
Silahkan dibaca dan dipahami materinya serta ikuti instruksi diakhir materi pembahasan,.
Kompetensi Inti :
- 1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
- 2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
- 3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
- 4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
Kompetensi Dasar
- 1. Meyakini bahwa berbakti dan taat tata krama, sopan santun, dan rasa malu adalah ajaran pokok agama
- 2. Menunjukkan perilaku dengan tata krama, sopan santun, dan rasa malu
- 3. Memahami makna tata krama, sopan santun, dan rasa malu.
- 4. Menyajikan contoh perilaku tata krama, sopansantun, dan rasa malu.
Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu:
1. Mendiskripsikan pengertian tata krama dengan benar.
2. Menyebutkan dalil naqli tentang tata krama dengan benar.
3. Menyajikan contoh perilaku tata krama dalam kehidupan sehari-hari..
4. Berperilaku tata krama dalam kehidupan sehari-hari.
5. Menjelaskan hikmah perilaku tata krama dalam kehidupan sehari-hari.
2. Santun.
Santun adalah berkata lemah lembut serta bertingkah laku halus dan baik. Kesantunan seseorang akan terlihat dari ucapan dan tingkah lakunya. Ucapannya lemah lembut, tingkah lakunya halus serta menjaga perasaan orang lain. Dari sini, dapat disimpulkan bahwa santun mencakup dua hal, yakni santun dalam ucapan dan santun dalam perbuatan. Allah SWT mencintai sikap santun sebagaimana tertuang dalam hadist berikut :
Artinya : “Dari Ibnu Abbas, bahwa Nabi SAW, bersabda kepada Al Asyaj Al Ashri : Sesungguhnya dalam dirimu terdapat dua sikap yang dicintai oleh Allah, yaitu Sifat Santun dan Malu” (H.R. Ibnu Majah).
Sopan santun menjadi sangat penting dalam pergaulan hidup sehari – hari. Kita akan dihargai dan dihormati orang lain jika menunjukkan sikap sopan santun. Orang lain merasa nyaman dengan kehadiran kita. Sebaliknya, jika berperilaku tidak sopan, orang lain tak akan menghargai dan menghormati kita. Orang yang memiliki sopan santun berarti mampu menempatkan dirinya dengan tepat dalam berbagai keadaan. Sopan santun dapat diterapkan di mana saja dan kapan saja. Karena sopan santun merupakan perwujudan cara kita dalam bersikap yang terbaik.
Pergaulan sesame pelajar di sekolah akan harmonis dan indah jika dihiasi sikap santun. Misalnya, menyapa teman dengan ucapan “Assalamualaikum” sambil tersenyum, menghormati kakak kelas dan menyayangi adik kelas dengan cara peduli kepada mereka, mematuhi tata tertib sekolah, menghormati Bapak / Ibu Guru dan staf tata usaha, bertutur kata lemah lembut kepada siapa saja serta menjaga perasaan warga sekolah dengan tidak menyakiti hatinya. Jika perilaku tersebut kamu lakukan, sungguh akan tercipta kehidupan sekolah yang aman, damai dan membahagiakan. Suasana belajar akan sangat menyenangkan dan pada akhirnya prestasi kamu akan meningkat.
Seorang anak wajib menghormati dan menyayangi kedua orang tua. Bentuk hormat dan sayang kita kepada orang tua, diantaranya dengan bertutur kata santun kepada keduanya. Semua nasihat orang tua harus ditaati sepenuh hati karena mereka telah merawat dan mendidik kita sejak kecil. Terlebih seorang ibu, sungguh jasanya tak ternilai. Mulai dari mengandung, melahirkan, merawat dan membesarkan anak – anaknya dengan penuh kasih sayang. Demikian pula seorang ayah, bekerja keras mencari nafkah demi kelangsungan hidup keluarga. Ingatlah, bahwa kerelaan atau rida Allah SWT adalah Rida orang tua. Oleh karena itu, sikap santun harus kita tunjukkan untuk menghormati keduanya.
Jika di rumah kamu memiliki pembantu , apakah ia juga harus diperlakukan dengan santun? Seorang pembantu juga harus diperlakukan dengan santun.
Sikap sopan dan santun juga harus di tunjukan dalam pergaulan di masyarakat. Sebagai makhluk social, kita selalu membutuhkan orang lain. Oleh karena itu, orang lain harus diperlakukan dengan baik. Orang lain yang di maksud di sini adalah sahabat, teman, dan tetangga. Khusus terhadap tetangga, Rasullulah Saw. Mengajarkan kepada kita untuk memuliakan mereka. Ketika keluarga kita sedang kesusahan, tetanggalah yang akan membantu kita. Kita hormati serta laksanakan hak dan kewajiban tetangga. Jangan kita sakiti mereka dengan tingkah laku buruk dan perkataan kotor.
Allah SWT memerintahkan agar bertutur kata yang baik kepada sesame manusia, sebagaimana firman Allah SWT. Q.S. al – Baqarah/2:83
Artinya : “Dan (ingatlah) ketika kami mengambil janji dari bani Israil, “janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat baiklah kepada orang tua, kerabat, anak- anak yatim, dan orang- orang miskin. Dan bertutur katalah yang baik kepada manusia, laksanakanlah salat dan tunaikanlah zakat. “tetapi kemudian kamu berpaling (mengingkari), kecuali sebagian kecil dari kamu, dan kamu (masih menjadi) pembangkang. “ (Q.S. al-Baqarah/ 2: 83). Melalui ayat tersebut, Allah swt. Memerintahkan kepada kita untuk bertutur kata yang baik kepada manusia. Teman, kerabat, keluarga, Bapak/ Ibu Guru, dan orang tua wajib diperlakukan dengan baik. Berkata dan berperilaku santun kepada mereka akan membuat harga diri kita meningkat. Kita akan dihargai dan dihormati ketika kita juga menghormati orang lain. Ibarat sedang bercermin, ketika kita tersenyum, bayangan yang ada di cermin akan tersenyum kepada kita. Sebaliknya, kalau kita cemberut, bayangan yang ada di cermin juga akan cemberut kepada kita. Sejatinya, kalau kita bersikap baik kepada orang lain, sesungguhnya perbuatan baik itu akan kembali kepada diri kita sendiri. Sebaliknya, ketika kita bersikap buruk kepada orang lain, sesungguhnya perbuatan itu akan kembali kepada diri sendiri.
Banyak peristiwa perkelahian dipicu oleh perkataan kotor dan saling menghina. Jika ada orang mengejek dan menghina kita, sebaiknya kita menahan diri. Kita sikapi dengan bijaksana, sabar dan penuh kehati – hatian. Jika kita terpancing oleh amarah, kita akan rugi. Hidup menjadi tidak nyaman, khawatir dan gelisah akan menghampiri kita.
Banyak manfaat yang bisa diperoleh dari sikap santun, di antaranya sebagai berikut :
a. Mudah diterima oleh orang lain. Sikap santun akan menjadikan seseorang disenangi orang lain sehingga mudah diterima oleh orang lain.
b. Menunjang kesuksesan. Banyak pengusaha sukses ditunjang oleh sikap santun yang ditunjukannya. Pembeli, pelanggan, karyawan dan rekan sejawat akan senang bergaul dengannya. Relasinya bertambah banyak sehingga akan menambah kesuksesannya.
c. Dicintai Allah SWT dan Rasul – Nya. Allah SWT mencintai hamba – Nya yang memiliki sikap santun. Rasulullah SAW juga demikian, bahkan beliau juga memiliki sikap lemah lembut dan santun yang luar biasa.
3. Malu
Malu adalah menahan diri dari perbuatan jelek, kotor, tercela dan hina. Sifat malu itu terkadang merupakan sifat bawaan dan juga bisa merupakan hasil latihan. Namun demikian, untuk menumbuhkan rasa melu, perlu usaha, niat, ilmu serta pembiasaan. Rasa malu merupakan bagian dari iman karena dapat mendorong seseorang untuk melakukan kebaikan dan mencegahnya dari kemaksiatan. Mari kita perhatikan hadits berikut ini :
Artinya : Dari Abu Hurairah dari Nabi SAW, beliau bersabda : “Iman adalah pokoknya, cabangnya ada tujuh puluh lebih dan malu termasuk cabangnya iman” (H.R. Muslim)
Hadits tersebut menegaskan bahwa malu merupakan salah satu cabang iman. Seseorang malu untuk mencuri jika ia beriman, malu berdusta jika ia beriman. Seorang wanita malu membuka atau menunjukkan auratnya jika ia beriman. Jika sifat malu berkurang dan mulai luntur, pertahanan diri dalam menghadapi godaan nafsu mulai menipis. Malu merupakan salah satu benteng pertahanan seseorang dalam menghindari perbuatan maksiat. Malu juga merupakan factor pendorong bagi seseorang untuk melakukan kebaikan.
Selama rasa malu masih terpelihara dengan baik, seseorang akan hidup dalam kebaikan. Ia akan memiliki kekuatan dalam berbuat kebaikan dan menolak kemaksiatan. Seorang pejabat yang memiliki rasa malu akan melaksanakan tugasnya dengan penuh tanggung jawab dan bebas dari korupsi. Seorang pelajar akan percaya diri dalam mengerjakan soal ulangan tanpa menyontek karena didasari rasa malu. Seorang pedagang akan malu berbuat curang karena merasa dilihat Allah SWT. Seorang polisi akan malu menerima suap dari pelanggar rambu lalu lintas. Aparat penegak hokum seperti hakim dan jaksa akan malu menerima suap dari tersangka karena ia takut azab dari Allah SWT. Seorang pria dan wanita akan berpakaian menutup aurat karena menjaga harga diri dan kehormatannya. Mereka semua terhindar dari perbuatan dosa dan maksiat karena adanya rasa malu dalam diri mereka.
Sebaliknya, apabila seseorang tidak lagi memiliki rasa malu, ia akan hidup dalam keburukan. Begitu hilang rasa malunya, hilang pula kepribadiannya sebagai seorang muslim. Ia akan terbiasa berbuat dosa, baik sembunyi – sembunyi maupun terang – terangan. Jika seorang pria maupun wanita tidak punya rasa malu, ia akan mengumbar auratnya. Seorang pejabat yang tidak punya rasa malu akan menggunakan kekuasaannya untuk menindas rakyat guna memperkaya diri. Seorang pedagang yang tidak punya rasa malu akan membohongi pembelinya, barang jelek dikatakan bagus, barang murah dikatakan mahal. Jika seorang pelajar tidak punya sifat malu, ia dengan mudahnya berkata kotor, menyontek, memperolok – olok teman sendiri. Sungguh, dengan tidak adanya rasa malu, bencana moral dan kerusakan akhlak akan merajalela.
Wahai generasi muda Islam yang cerdas, ketahuilah bahwa malu bukan berarti tidak percaya diri, minder atau merasa rendah diri. Misalnya, seseorang malu berjilbab karena takut diejek teman – temannya atau malu karena mendapat giliran maju presentasi di depan kelas. Terhadap hal – hal yang baik dan positif, kamu tidak boleh malu. Malu seperti itu tidaklah tepat. Rasa malu haruslah dilandasi karena Allah SWT, bukan karena selain – Nya. Pada saat kita malu berbuat sesuatu, tanyalah kepada hati kita : “Apakah malu ini karena Allah SWT atau bukan ?. Jika bukan karena Allah SWT, bisa jadi hal itu adalah sifat malas, minder atau rendah diri. Sifat malas, minder atau rendah diri merupakan perilaku tercela yang harus dihindari.
Tahukan kamu dari mana sebenarnya sumber rasa malu ?. malu berasal dari keimanan dan pengakuan akan keagungan Allah SWT. Rasa malu akan muncul jika kita beriman dan menghayati betul bahwa Allah SWT itu Maha Kuasa atas segala sesuatu. Allah SWT Maha Melihat, Maha Mengetahui dan Maha Mendengar. Tidak ada yang bisa kita sembunyikan dari Allah SWT. Semua aktivitas badan, pikiran dan hati kita semua diketahui oleh Allah SWT.
Ada beberapa manfaat dari sifat malu, diantaranya sebagai berikut :
a. Mencegah dari perbuatan tercela. Seorang yang memiliki sifat malu akan berusaha sekuat tenaga menghindari perbuatan tercela, sebab ia takut kepada Allah SWT.
b. Mendorong berbuat kebaikan. Rasa malu kepada Allah SWT akan mendorong seseorang berbuat kebaikan. Sebab ia tahu bahwa setiap perbuatan manusia akan dibalas oleh Allah SWT di akhirat kelak.
c. Mengantarkan seseorang menuju jalan yang diridai Allah SWT. Orang – orang yang memiliki rasa malu akan senantiasa melaksanakan perintah Allah SWT dan menjauhi larangan – Nya.
TUGAS
Buatlah dialog atau cerita pendek bertemakan sopan atau malu.
Tulis di buku dan kirimkan via chat WhatsApp
Komentar
Posting Komentar